Senin, 30 Maret 2020

Bincang tipis terkait perekonomian

Dampak Corona terhadap Perekonomian Global


Halo teman-teman semua, apa kabarnih?? semoga kita semua baik-baik ajaya, dan selalu dalam lindungan Allah Aamiin yaRabb.

Baru-baru ini corona virus (COVID-19) menjadi pusat perhatian, bagi seluruh masyarakat yang ada di dunia, bagaimana tidak, penyebarannya sangat luas dan cepat, namun apakah  dampak corona virus terhadap perekonomian dunia? apakah akan terjadi pelumpuhan ekonomi ?



Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, kalau berbicara soal potensi,"iya" bisa jadi tapi kecil kemungkinanya.


Menurut Piter, Virus Corona bisa melumpuhkan ekonomi dunia jika dikatakan pandemik. Pandemik disini maksudnya penyakit menular yang mengancam banyak orang di dunia secara bersamaan.


Ironisnya kalau dikaji lagi, dibahas kembali, disesuaikan dengan data masyarakat yang terkena penyakit corona, maka kemungkinan, terjadi pelumpuhan ekonomi global, corona membuat ekonomi dunia melemah mulai dari 0,5-09% sehingga berdampak pada laju ekonomi dunia.


Bagaimana tidak? saat virus corona menyebar dimana-mana maka terjadilah lockdown negara, kemudian diturunkan menjadi, lockdown antar wilayah, kemudian lockdown antar kota. Saat aktivitas lockdown terlaksana atau terealisasi, maka masyarakat tidak maximal dalam melakukan aktivitas mereka seperti biasanya, dalam artian beberapa pekerja tidak melakukan pekerjaan seperi biasanya dikarenakan banyaknya operasional negara yang terhenti sementara, kemudian hal lainnya, beberapa usaha/umkm atau usaha berbentuk badan lainnya, yang sedikit banyak, mengalami kendala, dikarenakan konsumen cenderung mendurun, permimtaan akan barang dan jasa juga tentunya akan berkurang, 


Hal ini, berdapak pada pendapatan masyarakat, 

diiringi dengan pengeluaran yang meningkat, harga barang-barang cenderung tidak stabil. Membahas harga barang-barang, maka perlu disematkan pula,  harga-harga bahan pokok makanan, seperti harga cabai, bawang dan lainnya, cenderung lebih mahal dari harga biasanya. 

Saat pendapatan masyarakat tidak stabil atau cendurung menurun, pemerintah mengeluarkan kebijakan kredit motor, mobil. rumah dapat ditunda hingga tahun depan (dengan tujuan memudahkan masyarakat), karena penundaan kredit maka pendapatan negara berkurang, dan kembali lagi perekonomian akan terjadi "macet" dan operasi tidak berjalan lancar seperi biasanya yaitu seperti saat sebelum pandemi.


Pada saat suatu hal tidak beroperasi dengan baik, dengan maximal, maka sedikit banyak akan menyenggol perekonomian global, ekonomi dunia akan mengalami pelemahan. 

Karena peningkatan ekonomi terjadi  apabila aktivitas perekonomian dunia, tertib berjalan dan terus beroperasi.

itu saja, sedikit yang dapat saya bahas terkait daripada ukuran pandemi mempengaruhi perekonomian global.

Baiknya kita masyarakat Indonsia, untuk selalu punya saving (tabungan), sebagai bentuk untuk jaga-jaga, akan hal yang terjadi kedepannya, 

ditakutkan akan terjadi kenaikan harga barang pokok yang disebabkan oleh hal tidak tertuga, yang kemungkinan terjadi tanpa aba-aba waktu.




Coretan Ririnkhai_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar