Jumat, 06 September 2019

Perbedaan auditing dan akuntansi


Audit (auditing) Pemeriksaan

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat ditukar mengenai suatu enitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independent untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing dilakukan oleh seseorang yang independent dan kompeten.

Jenis Audit
1.      Audit laporan keuangan
2.      Audit operasional
3.      Audit ketaatan (Compliance audit)

PEMAHAMAN AUDITING
Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah standar (kriteria) yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agar dapat diverikasi, informasi harus dapat diukur. Informasi yang dapat diukur (yang dapat dikuantifisir) memiliki berbagai bentuk. Adalah mungkin untuk mengaudit hal-hal seperti laporan keuangan perusahaan, jumlah waktu yang dibutuhkan seorang karyawan untuk menyelesaikan tugas, total biaya kontrak konstruksi pemerintah dan surat pemberitahuan pajak prnghasilan (SPT PPh) perseorangan.
Bahan bukti diartikan sebagai segala hal yang merupakan informasi yang digunakan auditor dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan kriteria yang ditetapkan. Bahan bukti terdiri dari beragam bentuk yang berbeda, termasuk pernyataan lisan dari pihak yang diaudit (klien), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga dan yang terakhir yaitu hasil pengamatan auditor.

Penting untuk memperoleh bahan bukti dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit. Proses penentuan jumlah bahan bukti yang diperlukan dan penilaian kelayakan informasi yang sesuai dengan kriteria merupakan bagian yang penting dari audit.
Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. Auditor harus pula memiliki sikap mental independen. Sekalipun ia ahli, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi akan tidak berguna, sebab informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan haruslah tidak bias.

Independensi merupakan tujuan yang harus selalu diupayakan, dan itu dapat dicapai sampai tingkat tertentu. Misalnya sekalipun auditor dibayar oleh klien, ia harus memiliki kebebasan yang cukup untuk melakukan audit yang andil. Auditor akan menjadi tidak sepenuhnya independen jika ia merupakan karyawan perusahaan yang bersangkutan.

Tahap terakhir dalam audit adalah penyusunan laporan audit yang merupaan alat penyampaian temuan-temuan kepada pada pemakai laporan keuangan tersebut. Walaupun isi laporan audit dapat berbeda, tetapi pada hakekatnya laporan tersebut harus mampu memberikan informasi mengenai kesesuaian informasi-informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan. Laporan juga dapat disajikan dalam bentuk berbeda dan bervariasi dari mulai yang kompleks mengenai suatu enitas ekonomi sampai laporan lisan yang sederhana mengenai audit yang dilakukan terhadap perseorangan.

PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisarian kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat ditukar mengenai suatu enitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independent untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Bahwasannya akuntansi merupakan bentuk laporan keuangan dari suatu perusahaan, sementara audit (pemeriksaan) merupakan tim atau kelompok independen yang memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan dengan berbagai bukti.
Perbedaan auditing dan akuntansi berdasarkan proses:
Text Box: Financial statesments
 




 Proses akuntansi
 Proses auditing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar