Kamis, 05 September 2019

penyebab, cara mencegah dan ukuran Inflasi


1.      Penyebab Terjadinya Inflasi
Ada beberapa penyebab terjadinya inflasi yaitu terdiri dari :
a.    Inflasi yang disebabkan tinggginya permintaan (demand – full inflation) merupakan inflasi yang diakibatkan oleh    perubahan – perubahan yang terjadi pada sisi permintaan agregat (AD) dari barang dan jasa dalam perekonomian, mengakibatkan ekonomi menghadapi pengangguran yang tinggi pada kesempatan penuh. Perekonomian mengalami tidak mampu menaikkan produksi maka agregat permintaan naik dan harga juga naik. Selain itu adalah tingkat ekspor tinggi menyebabkan pendapatan naik terus-menerus, konsumsi dan belanja negara juga naik. Sehingga berakibat perusahaan investasi semakin meningkat pada kesempatan kerja penuh.
b.    Meningkatnya biaya produksi, ketika harga biaya produksi suatu produk mengalami kenaikan, maka harga produk yang dihasilkan tersebut mengalami peningkatan. Inflasi ini disebabkan desakan biaya (Cost Push Inflation) merupakan jenis inflasi yang terjadi karena perubahan-perubahan pada sisi penawaran agregat (AS) dari barang dan jasa pada perekomomian.
c.    Imported inflation dan Domestic inflation merupakan bentuk inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga minyak 3 kali lipat.Tahun 1973 yang dilakukan untuk negara Timur Tengah seperti minyak petroleum merupakan sumber energy terpenting dalam industri negara barat.

2.      Cara Mencegah Inflasi
Menurut Nopirin, dengan menggunakan persamaan Irving Fisher MV=PT, dapat dijelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat daripada  T, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi maka salah satu variable (M atau V) harus dikendalikan. Di samping ini, volume T ditingkatkan guna mencega atau mengurangi inflasi. Cara mengatur variable M.V dan T tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijakan moneter, fiskal atau kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi. Cara tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Kebijakan Moneter,
Sasaran kebijaksanaan moneter dicapai melalu jumlah uang yang beredar  (M) Salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposit). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara yaitu, pertama apabila seseorang memasukkan uang kas ke bank dalam bentuk giro. Kedua apabila seseorang memperoleh pinjaman dari bank tidak diterima kas tetapi dalam bentuk giro. Deposito yang timbul dengan cara kedua sifatnya lebih inflator daripada cara pertama. Sebab cara pertama hanyalah pengalihan bentuk saja dari uang kas ke uang giral. Bank sentral dapat mengatur uang giral ini melalui penetapan cadangan minimum . Untuk menekan cadangan laju inflasi minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil. Di samping cara ini, bank sentral dapat digunakan dapat menggunakan apa yang disebut disknato untuk pinjaman yang diberikan oleh bank sentral  pada bank umum. Pinjaman ini biasanya berwujud tambahnya cadangan bank umum yang ada pada bank sentral.
Discount rate bagi bank merupakan biaya untuk pinjaman yang diberikan oleh bank sentral . Apabila tingkat diskonto dinaikkan oleh bank sentral maka bank umum untuk meminjam makin kecil sehingga cadangan yang ada pada bank sentral juga mengecil. Akibatnya kemampuan bank umum memberikan pinjaman kepada masyarakat makin kecil sehingga jumlah uang yang beredar turun dan inflasi dapat dicegah.
Instrumen lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah  politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang yang beredar sehingga lau inflasi dapat lebih rendah.
b.      Kebijakan Fiskal,
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaaan total dan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan dan pengeluaran permintaan serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
c.       Kebijakan yang berkaitan dengan out put,
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
d.      Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexting,
Kebijaksanaan penentuan harga dan indexing ini dilakukan dengan penentuan celing harga , serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji maupun upah, dengan demikian gaji atau upah secara rill tetap. Kalau indeks harga naik maka gaji atau upah juga dinaikkan.
e.       Meningkatkan produksi.
Pemerintah membantu dan mendorong para pengusaha untuk menaikkan atau meningkatkan produksinya, diharapkan dengan meningkatnya produksi akan menghasilkan output yang lebih banyak, dengan output yang beredaran dipasaran lebih banyak maka harga diharapkan akan turu  sehingga inflasi dapat diatasi.

3.      Macam-Macam Ukuran Inflasi
a.       Inflasi ringan adalah laju inflasi yang dibawah 10% dalam setahun.
b.      Inflasi sedang adalah laju inflasi yang berada diantara 10-30% dalam setahun.
c.       Inflasi berat adalah laju inflasi yang berkisar antara 30%-100% dalam setahun.
d.      Inflasi yang tidak terkendali (hyperinflation) adalah laju inflasi yang berkisar lebih dari 100% dalam setahun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar