1. Penyebab Terjadinya
Inflasi
Ada beberapa penyebab terjadinya inflasi yaitu terdiri dari :
a.
Inflasi
yang disebabkan tinggginya permintaan (demand – full inflation)
merupakan inflasi yang diakibatkan oleh
perubahan – perubahan yang terjadi pada sisi permintaan agregat (AD) dari
barang dan jasa dalam perekonomian, mengakibatkan ekonomi menghadapi
pengangguran yang tinggi pada kesempatan penuh. Perekonomian mengalami tidak
mampu menaikkan produksi maka agregat permintaan naik dan harga juga naik.
Selain itu adalah tingkat ekspor tinggi menyebabkan pendapatan naik terus-menerus,
konsumsi dan belanja negara juga naik. Sehingga berakibat perusahaan investasi
semakin meningkat pada kesempatan kerja penuh.
b.
Meningkatnya
biaya produksi, ketika harga biaya produksi suatu produk mengalami kenaikan,
maka harga produk yang dihasilkan tersebut mengalami peningkatan. Inflasi ini
disebabkan desakan biaya (Cost Push Inflation) merupakan jenis inflasi
yang terjadi karena perubahan-perubahan pada sisi penawaran agregat (AS) dari barang
dan jasa pada perekomomian.
c.
Imported
inflation dan Domestic inflation merupakan bentuk inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga minyak 3
kali lipat.Tahun 1973 yang dilakukan untuk negara Timur Tengah seperti minyak
petroleum merupakan sumber energy terpenting dalam industri negara barat.
2. Cara Mencegah
Inflasi
Menurut Nopirin, dengan menggunakan persamaan Irving Fisher MV=PT, dapat
dijelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat daripada T, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya
inflasi maka salah satu variable (M atau V) harus dikendalikan. Di samping ini,
volume T ditingkatkan guna mencega atau mengurangi inflasi. Cara mengatur
variable M.V dan T tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijakan
moneter, fiskal atau kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi. Cara tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
Kebijakan
Moneter,
Sasaran
kebijaksanaan moneter dicapai melalu jumlah uang yang beredar (M) Salah satu komponen jumlah uang adalah
uang giral (demand deposit). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara
yaitu, pertama apabila seseorang memasukkan uang kas ke bank dalam bentuk giro.
Kedua apabila seseorang memperoleh pinjaman dari bank tidak diterima kas tetapi
dalam bentuk giro. Deposito yang timbul dengan cara kedua sifatnya lebih
inflator daripada cara pertama. Sebab cara pertama hanyalah pengalihan bentuk
saja dari uang kas ke uang giral. Bank sentral dapat mengatur uang giral ini
melalui penetapan cadangan minimum . Untuk menekan cadangan laju inflasi
minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil. Di samping cara
ini, bank sentral dapat digunakan dapat menggunakan apa yang disebut disknato
untuk pinjaman yang diberikan oleh bank sentral
pada bank umum. Pinjaman ini biasanya berwujud tambahnya cadangan bank
umum yang ada pada bank sentral.
Discount rate bagi
bank merupakan biaya untuk pinjaman yang diberikan oleh bank sentral . Apabila
tingkat diskonto dinaikkan oleh bank sentral maka bank umum untuk meminjam
makin kecil sehingga cadangan yang ada pada bank sentral juga mengecil.
Akibatnya kemampuan bank umum memberikan pinjaman kepada masyarakat makin kecil
sehingga jumlah uang yang beredar turun dan inflasi dapat dicegah.
Instrumen
lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah politik pasar terbuka (jual/beli surat
berharga). Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan
perkembangan jumlah uang yang beredar sehingga lau inflasi dapat lebih rendah.
b.
Kebijakan
Fiskal,
Kebijakan
fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan
yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaaan total dan demikian akan
mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total.
Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan dan pengeluaran permintaan serta
kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat
ditekan.
c.
Kebijakan
yang berkaitan dengan out put,
Kenaikan
output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai
misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang
cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung
menurunkan harga.
d.
Kebijaksanaan
Penentuan Harga dan Indexting,
Kebijaksanaan
penentuan harga dan indexing ini dilakukan dengan penentuan celing harga
, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji maupun upah, dengan
demikian gaji atau upah secara rill tetap. Kalau indeks harga naik maka gaji
atau upah juga dinaikkan.
e.
Meningkatkan
produksi.
Pemerintah
membantu dan mendorong para pengusaha untuk menaikkan atau meningkatkan
produksinya, diharapkan dengan meningkatnya produksi akan menghasilkan output
yang lebih banyak, dengan output yang beredaran dipasaran lebih banyak maka
harga diharapkan akan turu sehingga
inflasi dapat diatasi.
3. Macam-Macam Ukuran Inflasi
a.
Inflasi
ringan adalah laju inflasi yang dibawah 10% dalam setahun.
b.
Inflasi
sedang adalah laju inflasi yang berada diantara 10-30% dalam setahun.
c.
Inflasi
berat adalah laju inflasi yang berkisar antara 30%-100% dalam setahun.
d.
Inflasi
yang tidak terkendali (hyperinflation) adalah laju inflasi yang berkisar
lebih dari 100% dalam setahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar