1. Hubungan Inflasi dengan
Tabungan
Menurut Milton Fredimen, Inflasi akan selalu terjadi karena hal tersebut
merupakan fenomena moneter yaitu teori kuantitas uang menyatakan bahwa
pertumbuhan dalam kuantitas uang adalah determinan dalam tingkat inflasi,
tetapi teori ini hanya bersifat empiris bukan teoritis (uang dan harga). Teori
kuantitas dan persamaan Fisher sama-sama
menyatakan bahwa pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga normal .
M X V = P X T.(3)
Dengan keterangan M= Jumlah
uang yang beredar, v = perpindahan
uang, P = harga, dan T= transaksi Menurut teori kuantitas uang yaitu kenaikan dalam
pertumbuhan uang sebesar satu persen menyebabkan kenaikan satu% dalam tingkan
inflasi . Maka dari itu inflasi berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).
Sedangkan menurut persamaan Fisher
yaitu kenaikan satu persen tingkat inflasi sebaliknya menyebabkan kenaikan satu persen dalam
tingkat bunga nominal. Sehingga antara satu untuk satu antara tingkat inflasi
dan tingkat bunga nominal disebut efek Fisher (Fisher Effects) . Sehingga
ditulis persamaan:
t = r +π..(4)
Dimana t= tingkat bunga nominal, r= tingkat bung aril, danπ= tingkat
inflasi. Sehingga dari teori kuantitas dan persamaan Fishertersebut diambil
kesimpulan bahwa pertumbuhan uang akan mempengaruhi tingkat bunga nominal.
Persamaan Fisher tersebut hampir sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi
Islam, bahwa uang adalah flowt concept bukan stock concept. Uang
adalah public goods, sedangkan capital adalah privat good. Uang
yang mengalir adalah public (flow concept), sedangkan uang yang
mengendap kepemilikan disebut privat good (stock concept). Dengan
kesimpulan bahwa uang tidak boleh ditimbun tetapi harus berputar yaitu dengan
cara mengalir terus menerus sehingga uang tersebut dapat lebih produktif antara
orang yang kekurangan modal dan orang yang kelebihan modal. Modal dapat saling
tolong menolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar