Kamis, 12 September 2019

persentasi bisnis


A . Tujuan Presentasi Bisnis

Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok, yaitu:

1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindari bentu-bentuk presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.
2. Menghibur audiens.                                                                      
Untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Yang perlu diingat adalah bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan sebagai yang utama.
3. Menyentuh emosi audiens.
Dengan gaya bicara dan intonasi yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens.
4. Memotifasi audiens untuk bertindak sesuatu.
Dalam memotifasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercangkup dalam presentasi.

1.  Analisis Audiens
Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu persyaratannya, pembicara harus dapat menganalisis audiens (audience analysis) secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar berikut ini.
Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat.
Apa yang Diinginkan Audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
Dimana Melakukan Presentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk menyusun strategi yang tepat
Kapan Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam berapa). Sebagaimana dalam waktu sehari terdapat berjam-jam ketika Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina audiens telah menurun, melemah, bahkan cendrung mengantuk. Pagi hari sangat baik untuk melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah makan siang merupakan waktu yang cukup berat untuk presentasi bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.
Mengapa Melakukan Presentasi?
Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Tentunya akan sangat bervariasi antara seseorang dengan yang lain. Mungkin bagi pembicara yang lainnya bagi presentasi bisnis dimaksud untuk memberikan alternatif solusi atas merosotnya omset penjualan buku-buku referensi peguruan tinggi di tanah air akhir-akhir ini.
Bagaimana Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi dilakukan dengan memegagang catatan atau naskah lengkap, menggunakan tranparansi overbead, slide, proyektor LCD, computer atau multimedia, atau lainnya.

2.  Persiapan Presentasi Bisnis
Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat diraih apabila persiapan dilakukan dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi bisnis, presentasi bisnis yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal, yaitu:

1.           Penguasaan Terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.

2.            Menganalisa Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat Untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal  lebih dekat lingkungan atau lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis.
Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang sesuai dengan suasana lokasi tersebut. Misalnya, apakah lokasi yang digunakan untuk presentasi memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan tersebut, bentuk meja dan tempat duduk audiens, dan lain-lain.

3.  Alat Bantu atau Media Presentasi Bisnis

Sejalan dengan perkembangan teknologi multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang pembicara profesional tidak ketinggalan dalam memeanfaatkan teknologi modern tersebut. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu menjelaskan, menafsirkan, maupun meyakini yang dipresentasikan dengan baik melalui alat bantu presentasi yang tersedia tersebut. Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat bergantung pada sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi, audiens, maupun suasana lokasi seorang pembicara akan melakukan presentasi bisnis. Ketidaktepatan dalam menggunakan alat bantu presentasi bisnis bukan saja mengganggu jalannya presentasi yang dilakukan, tetapi juga memberikan penilaian yang kurang mrnguntungkan bagi pembicara tersebut.
Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau kontemporer. Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila seorang pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan. Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain; blackboard, whiteboard, flipcharts, transpartasi overhead projector, slide, papan tulis elektronik, VCR, panel LCD, LCD projector. Masing-masing alat bantu presentasi bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut ini;
1.    Papan Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih (blackboard dan whiteboard)
2.    Flip Charts
3.    Transparansi Overhead Projector
4.    Slide
5.    Papan Tulis Elektronik
6.    Video Cassette Recorder (VCR)
7.    Panel LCD
8.    Proyektor LCD

4.      Materi Presentasi
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.

5.       Bahasa Tubuh
Dalam melakukan presentasi bisnis, sebenarnya bukan saja ucapan atau pembicara yang menjadi perhatian. Presentasi bisnis termasuk salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi bisnis antara lain meliputi ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan kepala, dan cara berdiri.
Ekpresi Wajah
Ekspresi wajah adalah salah satu ekspresi tubuh yang dapat memberikan arti senang, senang, sedih, cemberut, atau marah. Wajah dapat mengekpresikan dirinya dengan polos, apa adanya tidak perlu ditutup-tutupi. Oleh karna itu saat melakukan presentasi bisnis seorang pembicara perlu berlatih bagaimana  menampilkan ekspresi wajah untuk mengekspresikan kesenangan, kesedihan, atau kemarahan terhadap sesuatu.
Senyuman
Menurut suatu penelitian, orang yang mudah tersenyum lebih bahagia dari pada mereka yang tidak pernah tersenyum. Para ilmuan membuktikan bahwa dengan tersenyum, seseorang yang mengeluarkan suatu zat kimia  didalam otak, sehingga ia merasa enak atau senang. Senyum dapat mengapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, memulai hubungan, meyakinkan teman, dan menyampaikan pengahargaan. Dalam presentasi bisnis, senyum yang polos, tulus dan tidak dibuat-buat dapat membuat penampilan lebih bersahabat dan membangun hubungan yang lebih  akrab terhadap audiens. Ada kecendrungan seseorang lebih senang melihat orang lain tersenyum dari pada cemberut. Oleh karna itu, senyumlah selama melakukan presentasi bisnis memiliki arti yang sangat penting. Tersenyumlah secara wajar atau secukupnya tetapi jangan berlebihan. 
Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efesien adalah ciri-ciri profesionalitas pembicaraan. Menurut Leonardo da vinci, mata adalah cerminan jiwa. mata juga menunjukan keyainan diri seseorang. Sedangkan mata yang setangah tertutup memberikan kesan adanya keraguaan atau kesangsian.
Pada menit-menit pertama melakukan prsentasi bisnis, kontak mata memiliki makna yang cukup melakukan prsentasi bisnis tataplah para audiens dengan baik. Jangan memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi ruangan tertentu, tetapi tataplah mereka secara merata. Tatapan mata  si pembicara  keseluruh audiens menunjukan bahwa ia berharap semua audiens memperoleh perhatian yang sama. Pandanglah mereka dengan senyuman manis. Hindari ekspresi wajah yang cemberut.
Gerakan Tangan
Gerakan tangan sangat membantu dalam melakukan persentasi bisnis yang dapat memperkuat topik bahasan dan lebih membantu dalam meyakinkan audiens. Gerakan tangan yang dilakukan oleh pembicara saat persentasi bisnis ada bermacam-macam, sesuai keinginan pembicara namun harus tetap santun. Salah satu contoh gerakan tangan oleh pembicara adalah ketika pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk menunjukkan kejujuran atau keterbukaan.
Gerakan kepala
Gerakan kepala pembicara dalam persentasi bisnis dapat menunjukkan tindakan setuju atau menolak suatu pernyataan. Seperti ketika kita setuju dengan sebuah pernyataan gerkan kepala kita adalah dengan menganggukkan kepala, sedangkan ketika kita menolah sebuah pernyataan maka gerakan kepala kita adalah dengan menggelengkan kepala.
Cara Berdiri
Berdiri dalam melakukan persentasi bisnis merupakan hal positif karena posisi pembicara tampak lebih tinggi dan lebih mudah bergerak serta mengatur pernapasan. Cara pembicara berdiri didepan audiens akan menentukan keberhasilan pembicara dalam menyampaikan persentasi. Cara berdiri pembicara yang baik dan benar adalah berdiri tegap, tegakkan dada dan bernafas dengan perut, condongkan kepalas sedikit kedepan, buka kedua tangan, dan jangan membungkuk.

6.   Percaya Diri
Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam persentasi bisnis adalah rasa percaya diri yang kuat dari pembicara ketika menyampaikan persentasi bisnis.
Gemetar
Tangan dan lutut gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut, itu merupakan suatu proses homeostatic dari badan yang membuang kelebihan energy. Janganlah mencoba mengendalikan proses ini dengan mencengkram mimbar atau memasukkan tangan kedalam saku karena akan semakin memperparah masalah. Gunakan kelebihan energy tersebut secara positif dengan melakukan gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens. Biarkan gerakan-gerakan itu terjadi secara wajar.
Bicara Terputus-putus
Jika saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan kecil. Selanjuntnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan dan dipresentasikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
Mulut Kering
Jika saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut kering, sebaiknya segera meminta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak langsung. Kalau air minum telah tersedia, pembicara dapat langsung minum secukupnya. Di samping itu pada saat presentasi bisnis hindari mengunyah permen atau sejenisnya, karena hal itu dapat mengganggu artikulasi (pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja. Hal itu dapat mengganggu presentasi bisnis yang sedang berlangsung.
Percaya diri merupakan salah satu prasyarat bagi keberhasilan suatu presentasi  bisnis. Oleh karena itu seseorang  pembicara professional harus selalu mencari berbagai upaya untuk mengembangkan percaya diri. Peter Urs Benders dalam buku Secrets Of Power Presentations memberikan resep bagaimana seorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri , yaitu :
1. Saat anda di perkenalkan, tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin (audiens) dan kemudian keada orang yang mengatakan segala yang baik dari anda (yang memperkenalkan anda) . Jangan nunduk malu . Berbanggalah !
2. Mulailah perlahanlahan, dengan punggung dan dagu tegak . kemudian percepat  secara bertahap.
3. Bukalah presentasi anda dengan mengatakan sesuatu secara sungguhsungguh.
4. Mengakui anda lebih tau tentang topic tersebut, dari pada para pendengar anda. Anda seorang pakar.
5. Pakailah pakaian anda yang terbaik.
6. Yang terpenting , hiasi wajah anda dengan senyuman. Tubuh anda un akan merasa positif . Teruslah berkata ada diri sendiri betapa nyamannya perasaan anda.

B. Pentingnya Presentasi Bisnis

Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah dengan memperoleh keuntungan atau laba (profit).

Nah dari pengertian bisnis di atas sudah jelas pentingnya persentasi bisnis dalam suatu perusahaan atau suatu lembaga, karna tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba, sementara itu perusahaan atau lembaga tersebut jika ingin mendapatkan laba tidak boleh hanya diam saja (menunggu pelanggan datang), melainkan harus mempresentasikan produk – produk yang mereka produksi agar produk mereke lebih uanggul, lebih terkenal sehingga laris dalam pasarnya, sehingga perusahaan tersebut mendapatkan tujuannya yakni laba, nah jadi persentasi bisnis sangat penting dalam setiap perusahaan atau lembaga,
Dengan persentasi bisnis terdapat tiga hal penting. Yaitu:

1)    Untuk memberikan informasi
2)    Untuk mempengaruhi (persuasi)
3)    Untuk memaksa atau memberikan instruksi (regulatori)
C. Karakteristik persentasi bisnis
D. Merencanakan Persentasi Bisnis
Kiteria keberhasilan presentasi (dalam bisnis) adalah sebagai berikut, yaitu:

Keberhasilan suatu presentasi selalu dinilai dari ketercapai tujuan presentasi. Artinya tingkat pemahaman dan penerimaan audience atas esensi presentasi merupakan criteria dominan menentukan keberhasilan presentasi. Untuk mencapai itu semua, terindikasi dari :

1.      Presentasi menarik perhatian peserta
2.      Isi presentasi disajikan secara sistematis
3.      Penjelasan sesuai dengan tingkat nalar pendengar
4.      Contoh, ilustrasi dan argumen yang diberikan sangat kuat
Terdapat rencana tindak lanjut;
Perencanaan Presentasi (presentasi bisnis) yakni seperti yang tertera di  bawah ini, yaitu:

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merencanakan suatu presentasi adalah : Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi; Perencanaan materi presentasi; Penguasaan aspek teknis; dan Teknikpenyajianpresentasi.

1).Pemilihan Aplikasi Pembuatan Presentasi.
Ada beberapa jenis mengenai aplikasi ini, yang membedakannya dari beberapa kategori aplikasi tersebut terletak pada output file yang dihasilkan dan medianya. Jenis output file, dan media penyajian presentasi tersebut yaitu :

Aplikasi Office.Pembuatan dokumen presentasi secara cepat dan praktis, dengan materi presentasi yang singkat dan ringkas, contoh aplikasi ini seperti Microsoft PowerPoint. Fleksibilitas jenis aplikasi ini sangat tinggi, mengingat hampir setiap komputer memiliki aplikasi office di dalamnya.
Aplikasi Dokumentasi.Penggunaan aplikasi dokumentasi menjadi pilihan bagi pembuatan dokumen presentasi dengan materi detail dan komprehensif. Aplikasi jenis ini mampu mempertahankan konsistensi presisi tampilan dan menyediakan fasilitas proteksi pada content dokumen. Fleksibilitas penyajian output file sangat tinggi, karena pada umumnya computer dapat support dengan aplikasi ini. Tool PDF Maker seperti Adobe Acrobat, atau HTML Editor seperti Microsoft Front Page merupakan beberapa alternatif aplikasi yang dapat Anda gunakan. 
Aplikasi Multimedia.Aplikasi multimedia menjadi pilihan apabila kita membutuhkan dokumen presentasi yang interaktif, otomatis, dan mempunyai daya tarik. Penggunaan efek, animasi, objek grafis, serta materi audio dan video menjadi lebih optimal jika dirangkai melalui aplikasi jenis ini. Flesibilitas penyajian output presentasi sedikit terbatas, karena tidal semua computer memiliki program yang support untuk aplikasi ini. Macromedia Flash, merupakan contoh aplikasi yang lazim digunakan untuk kebutuhan ini.
2). Perencanaan Materi Presentasi
Dalam merencanakan materi presentasi, maka ada beberapa hal yang mendasar yang perlu diperhatikan, agar materi memiliki kekuatan terhadap audience, yaitu:

Tentukan Tema dan Tujuan secara Spesifik.Kadang memang kita harus menyampaikan materi dengan kandungan beberapa keperluan, tetapi setiap menyusun dokumen presentasi, tetap harus jelas temanya (focus dimana) dan tujuan yang secara spesifik, hal ini supaya tidak melebar kemana-mana, lebih-lebih dengan waktu yang terbatas saat presentasi.
Kumpulkan Materi Utama dan Pendukung.Pengumpulan materi dapat Anda persiapkan dari awal. Anda dapat mulai merangkum sumber-sumber materi yang akan Anda tuangkan. Pilih koleksi file gambar, audio, atau video sebagai objek pendukung. Siapkan tabel, grafik, dan data pendukung jika diperlukan. 
Susun Kerangka Materi Presentasi.Walau Cuma dokumen presentasi, tetapi harus didekati layaknya suatu karya tulis, yaitu dengan pendekatan struktur yang logis dalam poin-poin presentasi tersebut, dan estimasikan setiap jumlah slide dengan waktu yang tersedia.

3). Tentukan Aplikasi Pembuat Presentasi yang Tepat
Setelah tersusun kerangka materi, analisa audience, kondisi tempat untuk presentasi, serta media pendukung yang ada (ketersediaan akses IT), maka dapat dilakukan pemilihan aplikasi pembuatan materi presentasi. Jangan memilih aplikasi yang akhirnya tidak dapat diakses saat dipresentasikan (sebaiknya disiapkan beberapa alternative aplikasi ).

4). Penguasaan Aspek Teknis
Seorang presenter masa kini, disamping diperlukan penguasaan teknis penyusunan dokumen presentasi, ia harus menguasai aspek teknis yang terkait dengan teknologi informasi yang terkait dengan aplikasi-aplikasi aoutput file dokumen presentasi, termasuk fasilitas medianya, yang terkait dengan penyiapan hard copy dan soft copy dokumen persentasi tersebut

5). Pemilihan Perangkat Pendukung
Sound system, sering menjadi biang kendala suksesnya suatu presentasi, karena itu para presenter professional seperti para motivator, sering membawa perangkat sendiri (seperti mikenya). Kalau kita menggunakan laser pointer dan wireless mouse untuk presentasi, pastikan kondisinya fix, jangan saat dipakai eror. Jangan lupa dokumentasikan dalam foto atau video moment-moment Anda, yang nantinya bisa jadi ilustrasi penguat.

6). Teknik Penyajian Presentasi
Sebagus apapun persiapan yang telah dilakukan, ujungnya justru ada pada saat penyajian/presentasi. Dalam melakukan presentasi tentu dituntut untuk menguasai teknik komunikasi yang berkaitan dengan aspekm komunikator, aspek komunikan, aspek komunike, aspek channel dan aspek feedback, juga penguasaan teknik presentasi itu sendiri.

Memahami aspek-aspek komunikasi sangat penting karena terdapat kondisi lingkungan internal dan eksternal, baik secara psikhis maupun psikologis yang mempengaruhi proses komunikasi, dan presentasi merupakan kegiatan komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi.

Persiapan Pelaksanaan Presentasi
Agar presentasi yang dilaksanakan berjalan lancar dan efektif, maka perlu dilakukan persiapan yang matang. Karena sebagaimana dalam pidato ada pepatah : qui asendit sine labore - desendit sin honore (siapa yang naik mimbar tanpa persiapan, akan turun tanpa penghormatan), ini menunjukan betapapun hebatnya seorang presenter, perlu dilakukan persiapan sebelum pada momen penyajian. Abraham Lincoln pernah mengatakan :” jika memiliki 8 jam untuk merobohkan pohon, saja akan menghabiskan 6 jam untuk mengasah kapak “ (Macnamara, 1999).
Urgensi dari persiapan yang matang adalah untuk efisiensi waktu presentasi dan kegugupan karena kurang siap. Rincian tahapan persiapan presentasi yang efektif adalah sebagai berikut :

Analisa pendengar dan situasi penyajian, ini diperlukan untuk mengetahui siapa audience nya ( penari yang baik adalah yang mengerti irama gendang), dan situasi (setting) tempat penyajian untuk mengukur jangkauan pandang, suara dan penguasaan medan psikhisnya.
Analisa penyaji dan tujuan penyajian. Mengukur sejauhmana kemampuan anda menguasai materi yang akan disajikan, apakah Anda memiliki kompetensi yang cukup dengan materi tersebut yang didukung oleh disiplin ilmu dari pendidikan Anda atau bidamng tugas Anda. Kemudian tentukan tujuan dari presentasi yang dilakukan, apakah sekedar untuk memberitahukan/menginformasikan, mengevaluasi sesuatu, mendesiminasikan, mensosialisasi, mempersuasi.
Kembangkan tujuan penyajian yang “SMART” sesuai dengan kemampuan dan latar belakang audience dan target yang ingin dicapai. Tujuan yang SMART itu adalah : Spesific (tujuan yang khusus); Measure (dapat diukur dengan jelas); Achievable (dapat dicapai); Realistic in scope (realistis sesuai dengan keadaan dan kondisi penyajian) dan Time Bound (sesuai dengan alokasi waktu).

Presentasi harus memiliki tujuan yang jelas, Menurut Dunckel & Parnham (1995), jika anda membawakan presentasi semata-mata karena perintah atasan, lebih baik batalkan, karena akan sia-sia. Anda perlu jujur terhadap diri sendiri mengenai sikap anda terhadap gagasan/isi/materi yang akan disampaikan. Sikap negative terhadap materi yang anda sampaikan akan berpengaruh kepada penampilan anda, dan berbuah tanggapan negative dari audien.

Pelaksanaan Presentasi.
Pada saat akan, sedang dan selesai melaksakan presentasi lisan, perhatikan hal-hal sebagai berikut :

Sebelum Presentasi :

datanglah sebelum giliran waktu Anda,
berpakaian sesuai dengan forum yang ada.
Cek semua persiapan mulai dari materi, alat bantunya, kondisi auditorium
Sapa / hampiri beberapa tokoh yang biasanya duduk dideretan terdepan, untuk menghilangkan kesan keasingan.
Mulai dan Sedang Presentasi.            

Perhatikan reaksi hadirin, pandanglah dari kanan sampai kiri dari depan sampai belakang;
Sapa hadirin dengan bahasa yang sangat familier;
Yakinkan hadirin dengan penampilan anda, karena kesan pertama dalam teori human relation, komunikasi harus diarahkan bukan kepada pribadi orang yang diajakm bicara, tetapi pada fator-fator kejiwaan seperti watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku. Sukses penyajian tergantung dari penilaian hadirin, dan sikap hadirin tergantung dari penialaian hadirin terhadap penyaji.
Manfaatkan ‘tujuh detik’ pertama sebaik-baiknya, karena dalam teori public speaking (Green,1998) menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang berpidato/presetasi ditentukan pada tujuh detik pertama dia tampil diatas mimbar. Orang Cuma membutuhkan tujuh detik untuk melihat apakah anda cukup berharga untuk didengar atau tidak.
Sampaikan materi secara sistematis dan berurutan, hubungan kausal, argumentative, teori-teori pendukung, akurasi data, pengujian yang dilakukan, relevansi metodologi yang digunakan, hasil yang diperoleh, serta manfaatnya;
Gunakan alat bantu sesuai kebutuhan, jangan berlebihan, agar perhatian audience tidak berpidah dari materi kea lat bantunya;
Pelihara komunikasi tatap muka selama penyajian;
Perhatikan factor AIDDA, yaitu bahwa hadirin akan mendengarkan penyajian, apabila ada perhatian (Attention) yang tumbuh karena sikap dan daya tarik penyaji sehingga menumbuhkan minat (Interst) dan rangsangan (‘Desire), akhirnya hadirin mengambil keputusan (Decision) untuk melakukan apa yang telah dijelaskan penyaji (Action). 
Perhatikan suara anda, mengenai : Volume suara dapat didengar; Jangan berbicara untuk diri sendiri; Variasi intonasi untuk penekanan; Bernafas secara teratur (jangan sampai kedengaran desah nafas anda)
Perhatikan waktu presentasi yang disediakan, gunakan waktu seefisien mungkin; Jangan terpaku pada detil yang tidak penting; perkirakan waktu setiap slidenya.
Selesai Presentasi. 

Selesai penyajian, masuk pada sesi tanya jawab, tanggapan, sumbang saran, bahkan kritikan.
Pembicara hendaknya memandang itu semua secara positif, walau kadang itu dirasakan sebagai sesi pembantaian, jangan mudah terpancing, dengarkan dengan baik, bagaimanapun anda yang menguasai persoalan yang anda sampaikan, kalau toh ada masukan yang merupakan pengayaan referensi materi, harus jujur diterima.
Dengarkann pertanyaan hadirin secara atentif tanpa interupsi. Lihatlah siapa yang bertanya dan simak makna pertanyaannya.
Dengarkan pertanyaan secara empatis, jika mungkin dengarkan dengan simpatik kepada penyanya, kepribadiannya, emosinya maupun motif yang ada dibelakang pertanyaan tersebut. 
Dengarkan pertanyaan secara konstruktif kepada apa yang ditanyakan, dengar makna maksimal dari pertanyaan tersebut dan tunjukkan bahasa nonverbal yang mengisyaratkan anda memperhatikan pertanyaan. Hal ini akan memotivasi penanya untuk memperjelas pertanyaannya. Lakukan pula observasi keseriusan hadirin lainnya terhadap pertanyaan tersebut.
Dengarkan pertanyaan secara analitis kepada tanda-tanda khusus dalam pertanyaan tersebut.
Dengarkan pertanyaan secara restrospektif, tangkaplah kata kunci dari pertanyaan tersebut, kalau perlu anda boleh mencatatnya dalam bahasa Anda sendiri.
Dengarkan dengan pikiran terbuka, teristimewa apabila anda tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Dengar apa yang mereka utarakan, bukan apa yang anda inginkan atau harapkan mereka tanyakan.
Catat dengan baik semua inti pertanyaan, kalau dirasa kurang jelas saat mau menjawab konfirmasi pertanyaan tersebut, jangan sampai apa yang ditanyakan nggak nyambung dengan jawabannya, karena salah menginterpretasikan pertanyaan hadirin. 
Kalau ingin melakukan evaluasi mengenai kegiatan presentasi tersebut, usai acara formal, secara informal dapat dilakukan berbincang-bincang dengan hadirin untuk mengevaluasi baik dari asepek materi, maupun forum penyajian


D.  Contoh Presentasi Bisnis Mengenai Sebuah Produk “Case Handphone”
Dalam menjalankan suatu usaha baru maupun usaha yang telah ada kita memerlukan banyak cara yang inovatif dan kreatif untuk dapat menarik para konsumen agar dapat membeli produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu bisnis kita juga harus mengenalkan apa yang kita jual dan tawarkan kepada konsumen melalui presentasi bisnis salah satunya. Dalam kasus ini produk yang saya tawarkan adalah case handphone deengan berbagai macam model dan bentuk yang sangat unit dengan kualitas terbaik yang dibuat sedemikian rupa untuk dapat menarik perhatian konsumen. Dan dalam prensetasi bisnis kita juga harus menyiapkan berbagai macam keperluan diantaranya :
1.    Audiens
Siapa Audiensnya?
Mahasiswa/pelajar, pegawai kantor, dan masyarakat umum.
Apa yang Diinginkan Audiens?
Menerima informasi sekaligus menambah wawasan tentang produk yang akan saya tawarkan.
2.    Undangan
Yang dimaksud undangan disini adalah persiapan apa yang akan dilakukan sebelum presentasi. Sebelum presentasi kita juga harus menyiapkan berbagai macam kebutuhan yang sangat penting lainnya seprti waktu? Kapan kita akan melaksanakan kegiatan tersebut, tempat? Dimana kita akan meyenggarakan acara itu agar dapat di jangkau oleh audiens sesuai target, pada acara atau kegiatan apa saya mempromosikan dan tema apa yang diambil dalam mempresentasikan bisnis baru tersebut.
3.    Media
Media yang akan digunakan adalah Proyektor LCD (Liquid Crystal Display) karna merupakan salah satu alat bantu presentasi yang banyak digunakam oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun nonbisnis.
4.    Materi Presentasi
Materi presentasi yang akan disampaikan adalah menguasai terlebih materi yang akan disampaikan termasuk salah satunya mengenai keunikan case handphone produk yang saya buat untuk di pasarkan dan di tawarkan kepada audiens yang mendengarkan serata masyarakat luas.
5.    Penampilan Rapih dan Riasan Wajah
Dengan berpenampilan rapih, sopan serta wajah yang cerah dan ceria akan menambah kepercayaan diri dalam melakukan presentasi tersebut terlebih lagi dengan membawa produk yang akan dipresentasikan, maka itu akan bisa menjadi suatu nilai jual tersendiri dimata para audiens.
6.    Mental
Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam persentasi bisnis adalah rasa percaya diri yang kuat dari pembicara ketika menyampaikan persentasi bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar