A . Tujuan Presentasi
Bisnis
Secara umum, presentasi bisnis
memiliki empat tujuan pokok, yaitu:
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan harus menarik, sederhana,
mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindari bentu-bentuk presentasi yang
membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.
2. Menghibur audiens.
Untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu
menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Yang perlu
diingat adalah bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis
hanyalah sebagai selingan dan bukan sebagai yang utama.
3. Menyentuh emosi audiens.
Dengan gaya bicara dan intonasi yang menarik, seorang pembicara
mampu menggugah emosi audiens.
4. Memotifasi audiens untuk bertindak sesuatu.
Dalam memotifasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya
secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa
yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercangkup dalam
presentasi.
1. Analisis Audiens
Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang
baik, salah satu persyaratannya, pembicara harus dapat menganalisis audiens (audience
analysis) secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan
membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi
dengan baik. Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara
harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar berikut ini.
Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu
berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens,
pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat.
Apa yang Diinginkan
Audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang
diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh
audiens.
Dimana Melakukan
Presentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan
sangat penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk
menyusun strategi yang tepat
Kapan Melakukan
Presentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan
melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam
berapa). Sebagaimana dalam waktu sehari terdapat berjam-jam ketika Audiens
masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina audiens telah menurun,
melemah, bahkan cendrung mengantuk. Pagi hari sangat baik untuk melakukan
presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah makan siang merupakan waktu
yang cukup berat untuk presentasi bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.
Mengapa Melakukan
Presentasi?
Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus
mampu menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Tentunya
akan sangat bervariasi antara seseorang dengan yang lain. Mungkin bagi
pembicara yang lainnya bagi presentasi bisnis dimaksud untuk memberikan
alternatif solusi atas merosotnya omset penjualan buku-buku referensi peguruan
tinggi di tanah air akhir-akhir ini.
Bagaimana Melakukan
Presentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara
yang lain tentunya memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda.
Misalnya, presentasi dilakukan dengan memegagang catatan atau naskah lengkap,
menggunakan tranparansi overbead, slide, proyektor LCD,
computer atau multimedia, atau lainnya.
2. Persiapan Presentasi Bisnis
Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat diraih
apabila persiapan dilakukan dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi
bisnis, presentasi bisnis yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapan
untuk melakukan presentasi tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal
ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal,
yaitu:
1. Penguasaan Terhadap Topik atau Materi yang
akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan
dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin
disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap
materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan
terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik
bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut
dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.
2.
Menganalisa Berbagai Lingkungan Lokasi atau
Tempat Untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut
dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat
lingkungan atau lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis.
Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana
lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan kemudahan kepada
seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang sesuai dengan
suasana lokasi tersebut. Misalnya, apakah lokasi yang digunakan untuk
presentasi memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan
tersebut, bentuk meja dan tempat duduk audiens, dan lain-lain.
3. Alat Bantu atau Media Presentasi Bisnis
Sejalan dengan perkembangan teknologi
multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang pembicara profesional tidak
ketinggalan dalam memeanfaatkan teknologi modern tersebut. Namun, yang lebih
penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu menjelaskan, menafsirkan,
maupun meyakini yang dipresentasikan dengan baik melalui alat bantu presentasi
yang tersedia tersebut. Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan
digunakan sangat bergantung pada sejauh mana seorang pembicara mampu
menganalisis materi, audiens, maupun suasana lokasi seorang pembicara akan
melakukan presentasi bisnis. Ketidaktepatan dalam menggunakan alat bantu presentasi
bisnis bukan saja mengganggu jalannya presentasi yang dilakukan, tetapi juga
memberikan penilaian yang kurang mrnguntungkan bagi pembicara tersebut.
Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya,
mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern
atau kontemporer. Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah
selayaknya apabila seorang pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan
melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain; blackboard,
whiteboard, flipcharts, transpartasi overhead projector, slide, papan tulis
elektronik, VCR, panel LCD, LCD projector. Masing-masing alat bantu presentasi
bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut
ini;
1. Papan Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih
(blackboard dan whiteboard)
2. Flip Charts
3. Transparansi Overhead Projector
4. Slide
5. Papan Tulis Elektronik
6. Video Cassette Recorder (VCR)
7. Panel LCD
8. Proyektor LCD
4. Materi Presentasi
Penguasaan terhadap materi yang akan
dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin
disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap
materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan
terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik
bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut
dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.
5. Bahasa Tubuh
Dalam melakukan presentasi bisnis, sebenarnya
bukan saja ucapan atau pembicara yang menjadi perhatian. Presentasi bisnis
termasuk salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering
dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi bisnis antara lain meliputi
ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan kepala, dan cara
berdiri.
Ekpresi Wajah
Ekspresi wajah adalah salah satu ekspresi
tubuh yang dapat memberikan arti senang, senang, sedih, cemberut, atau marah.
Wajah dapat mengekpresikan dirinya dengan polos, apa adanya tidak perlu
ditutup-tutupi. Oleh karna itu saat melakukan presentasi bisnis seorang
pembicara perlu berlatih bagaimana menampilkan ekspresi wajah untuk
mengekspresikan kesenangan, kesedihan, atau kemarahan terhadap sesuatu.
Senyuman
Menurut suatu penelitian, orang yang mudah
tersenyum lebih bahagia dari pada mereka yang tidak pernah tersenyum. Para
ilmuan membuktikan bahwa dengan tersenyum, seseorang yang mengeluarkan suatu
zat kimia didalam otak, sehingga ia merasa enak atau senang. Senyum
dapat mengapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, memulai hubungan,
meyakinkan teman, dan menyampaikan pengahargaan. Dalam presentasi bisnis,
senyum yang polos, tulus dan tidak dibuat-buat dapat membuat penampilan lebih
bersahabat dan membangun hubungan yang lebih akrab terhadap audiens.
Ada kecendrungan seseorang lebih senang melihat orang lain tersenyum dari pada
cemberut. Oleh karna itu, senyumlah selama melakukan presentasi bisnis memiliki
arti yang sangat penting. Tersenyumlah secara wajar atau secukupnya tetapi jangan
berlebihan.
Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang
efektif dan efesien adalah ciri-ciri profesionalitas pembicaraan. Menurut
Leonardo da vinci, mata adalah cerminan jiwa. mata juga menunjukan keyainan
diri seseorang. Sedangkan mata yang setangah tertutup memberikan kesan adanya
keraguaan atau kesangsian.
Pada menit-menit pertama melakukan prsentasi
bisnis, kontak mata memiliki makna yang cukup melakukan prsentasi bisnis
tataplah para audiens dengan baik. Jangan memfokuskan perhatian pada seseorang
atau sisi ruangan tertentu, tetapi tataplah mereka secara merata. Tatapan
mata si pembicara keseluruh audiens menunjukan bahwa ia
berharap semua audiens memperoleh perhatian yang sama. Pandanglah mereka dengan
senyuman manis. Hindari ekspresi wajah yang cemberut.
Gerakan Tangan
Gerakan tangan sangat membantu dalam melakukan
persentasi bisnis yang dapat memperkuat topik bahasan dan lebih membantu dalam
meyakinkan audiens. Gerakan tangan yang dilakukan oleh pembicara saat
persentasi bisnis ada bermacam-macam, sesuai keinginan pembicara namun harus
tetap santun. Salah satu contoh gerakan tangan oleh pembicara adalah ketika
pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk menunjukkan kejujuran atau
keterbukaan.
Gerakan kepala
Gerakan kepala pembicara dalam persentasi
bisnis dapat menunjukkan tindakan setuju atau menolak suatu pernyataan. Seperti
ketika kita setuju dengan sebuah pernyataan gerkan kepala kita adalah dengan
menganggukkan kepala, sedangkan ketika kita menolah sebuah pernyataan maka
gerakan kepala kita adalah dengan menggelengkan kepala.
Cara Berdiri
Berdiri dalam melakukan persentasi bisnis
merupakan hal positif karena posisi pembicara tampak lebih tinggi dan lebih
mudah bergerak serta mengatur pernapasan. Cara pembicara berdiri didepan
audiens akan menentukan keberhasilan pembicara dalam menyampaikan persentasi.
Cara berdiri pembicara yang baik dan benar adalah berdiri tegap, tegakkan dada
dan bernafas dengan perut, condongkan kepalas sedikit kedepan, buka kedua
tangan, dan jangan membungkuk.
6. Percaya Diri
Salah satu faktor yang menyebabkan
keberhasilan dalam persentasi bisnis adalah rasa percaya diri yang kuat dari
pembicara ketika menyampaikan persentasi bisnis.
Gemetar
Tangan dan lutut gemetaran bukanlah disebabkan
oleh adanya rasa takut, itu merupakan suatu proses homeostatic dari
badan yang membuang kelebihan energy. Janganlah mencoba mengendalikan proses
ini dengan mencengkram mimbar atau memasukkan tangan kedalam saku karena akan
semakin memperparah masalah. Gunakan kelebihan energy tersebut secara positif
dengan melakukan gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang
disampaikan kepada audiens. Biarkan gerakan-gerakan itu terjadi secara wajar.
Bicara Terputus-putus
Jika saat presentasi bisnis seorang pembicara
kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata
dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan,
sambil melihat catatan-catatan kecil. Selanjuntnya, fokuskan perhatian pada apa
yang sedang disampaikan dan dipresentasikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
Mulut Kering
Jika saat pembicara melakukan presentasi
bisnis dan terasa mulut kering, sebaiknya segera meminta disediakan segelas air
minum dengan cara langsung atau tidak langsung. Kalau air minum telah tersedia,
pembicara dapat langsung minum secukupnya. Di samping itu pada saat presentasi
bisnis hindari mengunyah permen atau sejenisnya, karena hal itu dapat
mengganggu artikulasi (pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja. Hal
itu dapat mengganggu presentasi bisnis yang sedang berlangsung.
Percaya diri merupakan salah satu prasyarat
bagi keberhasilan suatu presentasi bisnis. Oleh karena itu
seseorang pembicara professional harus selalu mencari berbagai upaya
untuk mengembangkan percaya diri. Peter Urs Benders dalam buku Secrets Of
Power Presentations memberikan resep bagaimana seorang pembicara mampu
mengembangkan percaya diri , yaitu :
1. Saat anda di
perkenalkan, tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin (audiens) dan
kemudian keada orang yang mengatakan segala yang baik dari anda (yang
memperkenalkan anda) . Jangan nunduk malu . Berbanggalah !
2. Mulailah
perlahanlahan, dengan punggung dan dagu tegak . kemudian
percepat secara bertahap.
3. Bukalah presentasi
anda dengan mengatakan sesuatu secara sungguhsungguh.
4. Mengakui anda lebih
tau tentang topic tersebut, dari pada para pendengar anda. Anda seorang pakar.
5. Pakailah pakaian
anda yang terbaik.
6. Yang
terpenting , hiasi wajah anda dengan senyuman. Tubuh anda un akan merasa
positif . Teruslah berkata ada diri sendiri betapa nyamannya perasaan anda.
B. Pentingnya Presentasi
Bisnis
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh
perorangan, sekelompok orang, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen
(masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah dengan memperoleh keuntungan atau
laba (profit).
Nah dari pengertian bisnis di atas sudah jelas pentingnya
persentasi bisnis dalam suatu perusahaan atau suatu lembaga, karna tujuan utama
perusahaan adalah memperoleh laba, sementara itu perusahaan atau lembaga
tersebut jika ingin mendapatkan laba tidak boleh hanya diam saja (menunggu
pelanggan datang), melainkan harus mempresentasikan produk – produk yang mereka
produksi agar produk mereke lebih uanggul, lebih terkenal sehingga laris dalam
pasarnya, sehingga perusahaan tersebut mendapatkan tujuannya yakni laba, nah
jadi persentasi bisnis sangat penting dalam setiap perusahaan atau lembaga,
Dengan persentasi
bisnis terdapat tiga hal penting. Yaitu:
1) Untuk memberikan informasi
2) Untuk mempengaruhi (persuasi)
3) Untuk memaksa atau memberikan
instruksi (regulatori)
C. Karakteristik persentasi bisnis
D. Merencanakan Persentasi
Bisnis
Kiteria keberhasilan presentasi (dalam bisnis) adalah sebagai
berikut, yaitu:
Keberhasilan suatu presentasi selalu dinilai dari ketercapai tujuan presentasi. Artinya tingkat pemahaman dan penerimaan audience atas esensi presentasi merupakan criteria dominan menentukan keberhasilan presentasi. Untuk mencapai itu semua, terindikasi dari :
1.
Presentasi
menarik perhatian peserta
2.
Isi
presentasi disajikan secara sistematis
3.
Penjelasan
sesuai dengan tingkat nalar pendengar
4.
Contoh,
ilustrasi dan argumen yang diberikan sangat kuat
Terdapat
rencana tindak lanjut;
Perencanaan Presentasi (presentasi bisnis) yakni seperti yang
tertera di bawah ini, yaitu:
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merencanakan suatu presentasi adalah : Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi; Perencanaan materi presentasi; Penguasaan aspek teknis; dan Teknikpenyajianpresentasi.
1).Pemilihan Aplikasi Pembuatan Presentasi.
Ada beberapa jenis mengenai aplikasi ini, yang membedakannya dari beberapa kategori aplikasi tersebut terletak pada output file yang dihasilkan dan medianya. Jenis output file, dan media penyajian presentasi tersebut yaitu :
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merencanakan suatu presentasi adalah : Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi; Perencanaan materi presentasi; Penguasaan aspek teknis; dan Teknikpenyajianpresentasi.
1).Pemilihan Aplikasi Pembuatan Presentasi.
Ada beberapa jenis mengenai aplikasi ini, yang membedakannya dari beberapa kategori aplikasi tersebut terletak pada output file yang dihasilkan dan medianya. Jenis output file, dan media penyajian presentasi tersebut yaitu :
Aplikasi
Office.Pembuatan dokumen presentasi secara cepat dan praktis, dengan materi
presentasi yang singkat dan ringkas, contoh aplikasi ini seperti Microsoft
PowerPoint. Fleksibilitas jenis aplikasi ini sangat tinggi, mengingat hampir
setiap komputer memiliki aplikasi office di dalamnya.
Aplikasi
Dokumentasi.Penggunaan aplikasi dokumentasi menjadi pilihan bagi pembuatan
dokumen presentasi dengan materi detail dan komprehensif. Aplikasi jenis ini
mampu mempertahankan konsistensi presisi tampilan dan menyediakan fasilitas
proteksi pada content dokumen. Fleksibilitas penyajian output file sangat
tinggi, karena pada umumnya computer dapat support dengan aplikasi ini. Tool
PDF Maker seperti Adobe Acrobat, atau HTML Editor seperti Microsoft Front Page
merupakan beberapa alternatif aplikasi yang dapat Anda gunakan.
Aplikasi
Multimedia.Aplikasi multimedia menjadi pilihan apabila kita membutuhkan dokumen
presentasi yang interaktif, otomatis, dan mempunyai daya tarik. Penggunaan
efek, animasi, objek grafis, serta materi audio dan video menjadi lebih optimal
jika dirangkai melalui aplikasi jenis ini. Flesibilitas penyajian output
presentasi sedikit terbatas, karena tidal semua computer memiliki program yang support
untuk aplikasi ini. Macromedia Flash, merupakan contoh aplikasi yang lazim
digunakan untuk kebutuhan ini.
2).
Perencanaan Materi Presentasi
Dalam merencanakan materi presentasi, maka ada beberapa hal yang mendasar yang perlu diperhatikan, agar materi memiliki kekuatan terhadap audience, yaitu:
Dalam merencanakan materi presentasi, maka ada beberapa hal yang mendasar yang perlu diperhatikan, agar materi memiliki kekuatan terhadap audience, yaitu:
Tentukan
Tema dan Tujuan secara Spesifik.Kadang memang kita harus menyampaikan materi
dengan kandungan beberapa keperluan, tetapi setiap menyusun dokumen presentasi,
tetap harus jelas temanya (focus dimana) dan tujuan yang secara spesifik, hal
ini supaya tidak melebar kemana-mana, lebih-lebih dengan waktu yang terbatas
saat presentasi.
Kumpulkan
Materi Utama dan Pendukung.Pengumpulan materi dapat Anda persiapkan dari awal.
Anda dapat mulai merangkum sumber-sumber materi yang akan Anda tuangkan. Pilih
koleksi file gambar, audio, atau video sebagai objek pendukung. Siapkan tabel,
grafik, dan data pendukung jika diperlukan.
Susun
Kerangka Materi Presentasi.Walau Cuma dokumen presentasi, tetapi harus didekati
layaknya suatu karya tulis, yaitu dengan pendekatan struktur yang logis dalam
poin-poin presentasi tersebut, dan estimasikan setiap jumlah slide dengan waktu
yang tersedia.
3). Tentukan Aplikasi Pembuat Presentasi yang Tepat
Setelah tersusun kerangka materi, analisa audience, kondisi tempat untuk presentasi, serta media pendukung yang ada (ketersediaan akses IT), maka dapat dilakukan pemilihan aplikasi pembuatan materi presentasi. Jangan memilih aplikasi yang akhirnya tidak dapat diakses saat dipresentasikan (sebaiknya disiapkan beberapa alternative aplikasi ).
4). Penguasaan Aspek Teknis
Seorang presenter masa kini, disamping diperlukan penguasaan teknis penyusunan dokumen presentasi, ia harus menguasai aspek teknis yang terkait dengan teknologi informasi yang terkait dengan aplikasi-aplikasi aoutput file dokumen presentasi, termasuk fasilitas medianya, yang terkait dengan penyiapan hard copy dan soft copy dokumen persentasi tersebut
5). Pemilihan Perangkat Pendukung
Sound system, sering menjadi biang kendala suksesnya suatu presentasi, karena itu para presenter professional seperti para motivator, sering membawa perangkat sendiri (seperti mikenya). Kalau kita menggunakan laser pointer dan wireless mouse untuk presentasi, pastikan kondisinya fix, jangan saat dipakai eror. Jangan lupa dokumentasikan dalam foto atau video moment-moment Anda, yang nantinya bisa jadi ilustrasi penguat.
6). Teknik Penyajian Presentasi
Sebagus apapun persiapan yang telah dilakukan, ujungnya justru ada pada saat penyajian/presentasi. Dalam melakukan presentasi tentu dituntut untuk menguasai teknik komunikasi yang berkaitan dengan aspekm komunikator, aspek komunikan, aspek komunike, aspek channel dan aspek feedback, juga penguasaan teknik presentasi itu sendiri.
Memahami aspek-aspek komunikasi sangat penting karena terdapat kondisi lingkungan internal dan eksternal, baik secara psikhis maupun psikologis yang mempengaruhi proses komunikasi, dan presentasi merupakan kegiatan komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi.
Persiapan Pelaksanaan Presentasi
Agar presentasi yang dilaksanakan berjalan lancar dan efektif, maka perlu dilakukan persiapan yang matang. Karena sebagaimana dalam pidato ada pepatah : qui asendit sine labore - desendit sin honore (siapa yang naik mimbar tanpa persiapan, akan turun tanpa penghormatan), ini menunjukan betapapun hebatnya seorang presenter, perlu dilakukan persiapan sebelum pada momen penyajian. Abraham Lincoln pernah mengatakan :” jika memiliki 8 jam untuk merobohkan pohon, saja akan menghabiskan 6 jam untuk mengasah kapak “ (Macnamara, 1999).
Urgensi dari persiapan yang matang adalah untuk efisiensi waktu presentasi dan kegugupan karena kurang siap. Rincian tahapan persiapan presentasi yang efektif adalah sebagai berikut :
Analisa
pendengar dan situasi penyajian, ini diperlukan untuk mengetahui siapa audience
nya ( penari yang baik adalah yang mengerti irama gendang), dan situasi
(setting) tempat penyajian untuk mengukur jangkauan pandang, suara dan
penguasaan medan psikhisnya.
Analisa
penyaji dan tujuan penyajian. Mengukur sejauhmana kemampuan anda menguasai
materi yang akan disajikan, apakah Anda memiliki kompetensi yang cukup dengan
materi tersebut yang didukung oleh disiplin ilmu dari pendidikan Anda atau
bidamng tugas Anda. Kemudian tentukan tujuan dari presentasi yang dilakukan,
apakah sekedar untuk memberitahukan/menginformasikan, mengevaluasi sesuatu,
mendesiminasikan, mensosialisasi, mempersuasi.
Kembangkan
tujuan penyajian yang “SMART” sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
audience dan target yang ingin dicapai. Tujuan yang SMART itu adalah : Spesific
(tujuan yang khusus); Measure (dapat diukur dengan jelas); Achievable (dapat
dicapai); Realistic in scope (realistis sesuai dengan keadaan dan kondisi
penyajian) dan Time Bound (sesuai dengan alokasi waktu).
Presentasi harus memiliki tujuan yang jelas, Menurut Dunckel & Parnham (1995), jika anda membawakan presentasi semata-mata karena perintah atasan, lebih baik batalkan, karena akan sia-sia. Anda perlu jujur terhadap diri sendiri mengenai sikap anda terhadap gagasan/isi/materi yang akan disampaikan. Sikap negative terhadap materi yang anda sampaikan akan berpengaruh kepada penampilan anda, dan berbuah tanggapan negative dari audien.
Pelaksanaan Presentasi.
Pada saat akan, sedang dan selesai melaksakan presentasi lisan, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sebelum Presentasi :
Presentasi harus memiliki tujuan yang jelas, Menurut Dunckel & Parnham (1995), jika anda membawakan presentasi semata-mata karena perintah atasan, lebih baik batalkan, karena akan sia-sia. Anda perlu jujur terhadap diri sendiri mengenai sikap anda terhadap gagasan/isi/materi yang akan disampaikan. Sikap negative terhadap materi yang anda sampaikan akan berpengaruh kepada penampilan anda, dan berbuah tanggapan negative dari audien.
Pelaksanaan Presentasi.
Pada saat akan, sedang dan selesai melaksakan presentasi lisan, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sebelum Presentasi :
datanglah
sebelum giliran waktu Anda,
berpakaian
sesuai dengan forum yang ada.
Cek
semua persiapan mulai dari materi, alat bantunya, kondisi auditorium
Sapa
/ hampiri beberapa tokoh yang biasanya duduk dideretan terdepan, untuk
menghilangkan kesan keasingan.
Mulai
dan Sedang Presentasi.
Perhatikan
reaksi hadirin, pandanglah dari kanan sampai kiri dari depan sampai belakang;
Sapa
hadirin dengan bahasa yang sangat familier;
Yakinkan
hadirin dengan penampilan anda, karena kesan pertama dalam teori human
relation, komunikasi harus diarahkan bukan kepada pribadi orang yang diajakm
bicara, tetapi pada fator-fator kejiwaan seperti watak, sifat, perangai,
kepribadian, sikap dan tingkah laku. Sukses penyajian tergantung dari penilaian
hadirin, dan sikap hadirin tergantung dari penialaian hadirin terhadap penyaji.
Manfaatkan
‘tujuh detik’ pertama sebaik-baiknya, karena dalam teori public speaking
(Green,1998) menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang berpidato/presetasi
ditentukan pada tujuh detik pertama dia tampil diatas mimbar. Orang Cuma
membutuhkan tujuh detik untuk melihat apakah anda cukup berharga untuk didengar
atau tidak.
Sampaikan
materi secara sistematis dan berurutan, hubungan kausal, argumentative,
teori-teori pendukung, akurasi data, pengujian yang dilakukan, relevansi
metodologi yang digunakan, hasil yang diperoleh, serta manfaatnya;
Gunakan
alat bantu sesuai kebutuhan, jangan berlebihan, agar perhatian audience tidak
berpidah dari materi kea lat bantunya;
Pelihara
komunikasi tatap muka selama penyajian;
Perhatikan
factor AIDDA, yaitu bahwa hadirin akan mendengarkan penyajian, apabila ada
perhatian (Attention) yang tumbuh karena sikap dan daya tarik penyaji sehingga
menumbuhkan minat (Interst) dan rangsangan (‘Desire), akhirnya hadirin
mengambil keputusan (Decision) untuk melakukan apa yang telah dijelaskan
penyaji (Action).
Perhatikan
suara anda, mengenai : Volume suara dapat didengar; Jangan berbicara untuk diri
sendiri; Variasi intonasi untuk penekanan; Bernafas secara teratur (jangan
sampai kedengaran desah nafas anda)
Perhatikan
waktu presentasi yang disediakan, gunakan waktu seefisien mungkin; Jangan
terpaku pada detil yang tidak penting; perkirakan waktu setiap slidenya.
Selesai
Presentasi.
Selesai
penyajian, masuk pada sesi tanya jawab, tanggapan, sumbang saran, bahkan
kritikan.
Pembicara
hendaknya memandang itu semua secara positif, walau kadang itu dirasakan
sebagai sesi pembantaian, jangan mudah terpancing, dengarkan dengan baik,
bagaimanapun anda yang menguasai persoalan yang anda sampaikan, kalau toh ada
masukan yang merupakan pengayaan referensi materi, harus jujur diterima.
Dengarkann
pertanyaan hadirin secara atentif tanpa interupsi. Lihatlah siapa yang bertanya
dan simak makna pertanyaannya.
Dengarkan
pertanyaan secara empatis, jika mungkin dengarkan dengan simpatik kepada
penyanya, kepribadiannya, emosinya maupun motif yang ada dibelakang pertanyaan
tersebut.
Dengarkan
pertanyaan secara konstruktif kepada apa yang ditanyakan, dengar makna maksimal
dari pertanyaan tersebut dan tunjukkan bahasa nonverbal yang mengisyaratkan
anda memperhatikan pertanyaan. Hal ini akan memotivasi penanya untuk
memperjelas pertanyaannya. Lakukan pula observasi keseriusan hadirin lainnya
terhadap pertanyaan tersebut.
Dengarkan
pertanyaan secara analitis kepada tanda-tanda khusus dalam pertanyaan tersebut.
Dengarkan
pertanyaan secara restrospektif, tangkaplah kata kunci dari pertanyaan
tersebut, kalau perlu anda boleh mencatatnya dalam bahasa Anda sendiri.
Dengarkan
dengan pikiran terbuka, teristimewa apabila anda tidak setuju dengan pertanyaan
tersebut. Dengar apa yang mereka utarakan, bukan apa yang anda inginkan atau
harapkan mereka tanyakan.
Catat
dengan baik semua inti pertanyaan, kalau dirasa kurang jelas saat mau menjawab
konfirmasi pertanyaan tersebut, jangan sampai apa yang ditanyakan nggak
nyambung dengan jawabannya, karena salah menginterpretasikan pertanyaan
hadirin.
Kalau
ingin melakukan evaluasi mengenai kegiatan presentasi tersebut, usai acara
formal, secara informal dapat dilakukan berbincang-bincang dengan hadirin untuk
mengevaluasi baik dari asepek materi, maupun forum penyajian
D. Contoh Presentasi Bisnis Mengenai Sebuah Produk “Case
Handphone”
Dalam menjalankan suatu usaha baru maupun
usaha yang telah ada kita memerlukan banyak cara yang inovatif dan kreatif
untuk dapat menarik para konsumen agar dapat membeli produk yang dijual atau
jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu bisnis kita juga
harus mengenalkan apa yang kita jual dan tawarkan kepada konsumen melalui
presentasi bisnis salah satunya. Dalam kasus ini produk yang saya tawarkan
adalah case handphone deengan berbagai macam model dan bentuk yang sangat unit
dengan kualitas terbaik yang dibuat sedemikian rupa untuk dapat menarik
perhatian konsumen. Dan dalam prensetasi bisnis kita juga harus menyiapkan
berbagai macam keperluan diantaranya :
1. Audiens
Siapa Audiensnya?
Mahasiswa/pelajar, pegawai kantor, dan masyarakat umum.
Apa yang Diinginkan Audiens?
Menerima informasi sekaligus menambah wawasan tentang produk
yang akan saya tawarkan.
2. Undangan
Yang dimaksud undangan disini adalah persiapan apa yang akan
dilakukan sebelum presentasi. Sebelum presentasi kita juga harus menyiapkan
berbagai macam kebutuhan yang sangat penting lainnya seprti waktu? Kapan kita
akan melaksanakan kegiatan tersebut, tempat? Dimana kita akan meyenggarakan
acara itu agar dapat di jangkau oleh audiens sesuai target, pada acara atau
kegiatan apa saya mempromosikan dan tema apa yang diambil dalam
mempresentasikan bisnis baru tersebut.
3. Media
Media yang akan digunakan adalah Proyektor LCD (Liquid
Crystal Display) karna merupakan salah satu alat bantu presentasi
yang banyak digunakam oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun nonbisnis.
4. Materi Presentasi
Materi presentasi yang akan disampaikan adalah menguasai
terlebih materi yang akan disampaikan termasuk salah satunya mengenai keunikan
case handphone produk yang saya buat untuk di pasarkan dan di tawarkan kepada
audiens yang mendengarkan serata masyarakat luas.
5. Penampilan Rapih dan Riasan Wajah
Dengan berpenampilan rapih, sopan serta wajah yang cerah dan
ceria akan menambah kepercayaan diri dalam melakukan presentasi tersebut terlebih
lagi dengan membawa produk yang akan dipresentasikan, maka itu akan bisa
menjadi suatu nilai jual tersendiri dimata para audiens.
6. Mental
Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam persentasi
bisnis adalah rasa percaya diri yang kuat dari pembicara ketika menyampaikan
persentasi bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar